SON OF THEODOR (S.O.T. chapter 1)
Dahulu kala, era dimana kekuasaan,
kemakmuran, dan kejayaan ditentukan oleh kekuatan. Dan dunia dikuarasi oleh
imperium imperium besar yang saling bersaing memperluas wilayahnya. Ada sebuah
kerajaan kecil di lereng gunung Theodor
Mountain, yang telah menempati wilayah tersebut turun temurun sejak Nenek
moyang mereka dari keturunan Khuzack dan Cliff. Suku Khuzack
terkenal dengan kekuatan mereka, badan yang kekar, dan keterampilan dalam
berperang. Seorang keturunan Khuzack bahkan mampu mencabut sebatang
pohon hingga keakarnya, bertarung dengan seekor beruang, dan menghancurkan batu
dengan tangan. Sedangkan suku Cliff adalah suku vegetarian yang terkenal dengan
keterampilan mereka dalam membuat senjata dan memiliki kemampuan khusus
dalam sihir. Mereka bisa membekukan
danau, membuat api, berbicara pada binatang dan tumbuhan dan membaca tanda
tanda alam. Suku cliff bisa merasakan kapan akan turun hujan, badai, dan
musim salju yang panjang. Dulunya suku Khuzack dan cliff saling
berperang dan bersaing dalam memperebutkan wilayah Theodor Mountain.
Mereka percaya bahwa Theodor Mountain adalah wilayah suci tempat para dewa membuat senjata perang.
Tombak petir zeus, trisula Poseidon, dan
sword of Ares pedang dewa ares dibuat disini. Konon leluhur mereka membantu
para dewa dalam mengumpulkan kayu bakar dan bahan bahan pembuatan senjata
hingga akhirnya para dewa berbaik hati menganugerahkan sebagian kekuatan mereka
kepada leluhur suku Khuzack dan cliff. Akhirnya setelah perselisihan
panjang, perjanjian damaipun dibuat dan disepakati untuk membuat pemerintahan,
kerajaan itu dinamai Theodor.
Kerajaan itu dipimpin oleh raja yang
baik hati, berwibawa, cerdas dan lugas meski beliau juga terkenal dengan
kesederhanaanya dan janggut merah yang panjang. Raja tersebut bernama Roman
cliff. Rakyatnya hidup dengan saling bergotong royong, rukun, damai, sangat
patuh dan mencintai sang raja. suku Khuzack bertanggungjawab pada bidang
pertahanan dan keamanan, sedang suku cliff membidangi sains dan
teknologi. Meski Theodor memiliki kemampuan yang luar biasa namun sang Raja
tidak pernah menerapkan kebijakan ekspansi perluasan wilayah. Sang Raja
menitikberatkan arah kebijakan militernya untuk defensif . Sang Raja sadar
betul bahwa melindungi Gunung Theodor Mountain adalah nilai luhur para
nenek moyang yang harus mereka jaga.
Namun Theodor menghadapi ancamanya sendiri, mereka memiliki jumlah populasi
penduduk dan angka pertembuhan penduduk yang rendah. Rata rata pasangan keluarga
di theodor hanya memiliki seorang anak, dan jumlah populasi di theodor hanya
berkisar 600 orang. Pernikahan di theodor adalah kebahagiaan bagi seluruh
rakyat theodor dan kematian salah seorang adalah duka seluruh rakyat theodor.
Itulah alasan kenapa sang raja lebih memilih untuk menghindari peperangan
terbuka dengan musuh dan menutup diri dari dunia luar….(bersambung ke S.O.T.
chapter 2..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar