Senin, 19 Agustus 2013

( S.O.T. chapter 3 : General Alexis of hasburg )
Malam itu, dipenghujung akhir musim gugur, raja Roman Cliff  merayakan pesta ulang tahun anaknya, Ren Cliff. Kini puteri raja tak terasa sudah melalui tujuh belas kali musim gugur, usia diamana seorang gadis mulai nampak kecantikanya. Rakyat Theodor merayakanya dengan bersukacita, mereka memohon pada dewa yang menguasai Theodor mountain agar puteri Ren Cliff  selalu diberkati dan kelak akan melahirkan anak yang mewarisi kebajikan raja Roman Cliff. Namun tiba tiba  seseorang datang sambil memegang leher salah seorang pasukan penjaga  Theodor,  “inikah sambutanmu padaku, harusnya kau menyambutku dengan seorang Khuzack yang lebih hebat”. Orang orangpun ketakutan, bagaimana mungkin orang luar ini bisa mengalahkan penjaga Theodor dengan mudah dan menyeretnya seperti anjing. “Lepaskanlah dia, dia hanyalah anak busngsu kecilku” pinta raja Roman Cliff  pada orang asing tadi. “Baiklah tapi tebus dia dengan lehermu” orang asing tadi tak segan segan. “Jangan Rajaku, biarkan aku mati, suatu kehormatan bisa mati melindungi tuan” Ean Khuzack meronta. Namun raja Roman Cliff bertindak lain, dia melepas baju zirahnya dan menyodorkan lehernya “Ean anaku, aku hanyalah orang tua, nyawa seorang pemuda Theodor  jauh lebih berharga”. Sementara itu Ren Cliff mulai meneteskan airmatanya “ayah”. Ean Khuzack dan rakyat Theodor yang melihat peristiwa itupun menangis sesegukan seraya berdo’a  “God blesses my lord, God blesses mylord” . Namun keajaiban terjadi, orang asing tadi malah melepaskan Ean dan bersusjud “hormatku jenderal  Alexis Dexanus dari negeri Hasburg pada raja Roman Cliff yang agung”. “Maafkan atas kelancangku tuan, saya hanya ingin memastikan apakah saya tidak salah dalam misi saya, agar saya menyerahkan sesuatu dari raja Hasburg kepada raja Roman Cliff  yang bijak secara langsung ” jenderal Alexis Dexanus masih enggan untuk bangun dari sujudnya meski raja telah mempersilakanya untuk berdiri.
Didalam ruang pribadi raja, jenderal Alexis Dexanus berbicara empat mata dengan raja Roman Cliff. “Hasburg adalah negeri yang indah, rumah dari para kesatria, dari sana lahir orang orang besar, tempat dimana seekor kucing dapat merubah nasibnya menjadi harimau” raja Roman Cliff membuka pembicaraan. “Hasburg memang indah namun tak cukup mampu menyilaukan mata orang Theodor, bagi Theodor, Hasburg hanyalah batu hitam yang tak berkilau” jenderal Alexis Dexanus membalas pujian sang raja. Meski baru bertemu dan berbincang sejenak, jenderal Alexis Dexanus sudah jatuh hati pada kharisma dan keramahan raja Theodor. “Ini adalah peti Kanz of  Xavor, hadiah dari raja Calejon Armora dari negeri Geledhon pada raja negeri kami. Peti ini tidak bisa dibuka dengan kunci apapun, dan tidak akan terbuka oleh sihir dari manapun, bahkan oleh raja negeri Hasburg. Peti ini hanya bisa dibuka saat terjadi gerhana bulan cincin dengan pedang kebajikan dari raja negeri Theodor, pedang yang lahir dari spirit penguasa gunung Theodor Mountain, pedang Exavia. Hanya raja Colomus, Raja negeri Hasburg yang tahu isi dari peti tersebut, didalamya terdapat nasib dari dunia ini” Jenderal Alexis Dexanuspun menyerahkan peti itu pada raja Roman Cliff.

Malam yang ditunggu sang rajapun datang, malam dimana gerhana bulan total akan terjadi. Kala itu Theodor sedang dalam musim dingin, salju  menutupi hampir seluruh wilayah Theodor. Raja Roman Cliff  memanggil seluruh rakyat Theodor untuk berkumpul. “Malam ini adalah malam yang aku telah menunggunya berbulan bulan lamanya, saatnya kita akan membuka sebuah peti yang diberikan raja Colomus dari Hasburg padaku”. Raja Roman Cliff menarik pedang Exavia dari sarungnya, sinar kemerahanya menyinari Theodor. Exaviapun di tebaskan sang raja pada peti Kanz Of Xavor. Petipun terbelah jadi dua, didalamnya ada dua gulungan, raja membuka gulungan yang pertama, yang ternyata adalah surat dari raja Clolomus, penguasa negeri Hasburg. ..(bersambung ke chapter berikutnya)

Sabtu, 10 Agustus 2013

SON OF THEODOR. chapter 3 : The Roman Cliff

(sebelumnya di S.O.T. chapter 1..).. Pernikahan di theodor adalah kebahagiaan bagi seluruh rakyat theodor dan kematian salah seorang adalah duka seluruh rakyat theodor. Itulah alasan kenapa sang raja lebih memilih untuk menghindari peperangan terbuka dengan musuh dan menutup diri dari dunia luar…
(S.O.T. chapter 2 : The Roman Cliff)
Meski Theodor menutup diri dari dunia luar, namun raja theodor  juga dikenal memiliki hubungan baik dengan beberapa raja di beberapa kerajaan kerajaan lain seperti Raja Eiv dari kerajaan Thais di tepi barat sungai Sirkov, sebuah Imperium kerajaan yang terkenal akan kemakmuranya, kemegahan istananya dan emas yang melimpah dan wilayahnya yang sangat luas. Thais adalah salah satu imperium dari lima imperium terbesar didunia selain Harburg, Geledhon, Shaktar, dan Faris.
Perkenalan itu terjadi ketika pasukan Thais kalah perang dengan pasukan tempur kerajaan Marmorian, raja Eiv berlari dari kejaran pasukan Marmorian sambil terheran heran, bagaimana mungkin ribuan pasukan Thais bisa kalah, hanya melawan sebuah kerajaan kecil yang pasukan tempurnya tak lebih dari tiga ratus orang. Tanpa sadar dalam pelarianya raja Eiv telah masuk kawasan theodor dan lima pasukan Marmorian mulai gelisah, ‘gawat kita telah memasuki wilayah theodor, ini bukanlah hal yang baik bagi kita, kita harus segera menangkap orang itu sebelum pasukan theodor mengetahui keberadaan kita”. Akhirnya raja Eiv kelelahan dan lima pasukan Marmorian telah siap menangkap sang raja, namun tiba tiba mendung pekat mengumpul dan bulir bulir hujan jatuh, “gawat, kita telah terlambat. Ketika mendung hitam tiba tiba datang dan seketika hujan turun, adalah tanda bahwa raja theodor dari keturunan Cliff telah datang”. Samar samar suara langkah kaki mulai terdengar mengeras “pergilah hai Marmorian, kita telah membuat perjanjian, dan kita harus mematuhinya atau langit akan menghukum kalian”. Dan benar, keluarlah seorang sosok yang ditakuti pasukan Marmorian itu, dengan jenggot merah panjang, baju zirah dan sebuah pedang merah dengan gagang yang panjang, raja Roman Cliff datang. “Tolong aku, tolong aku, akan aku berikan apapun yang engkau mau, akan aku berikan jabatan dan posisi yang tertinggi dan terhormat, asal kau menolongku dari pasukan hantu ini” raja Eiv tak mampu menyembunyikan ketakutanya sembari berlutut dan berharap raja Roman Cliff mau menolongnya namun saja Roman cliff juastru terssenyum “bangunlah wahai raja, disini kamu aman, disini kamu dibawah perlindunganku”.

Namun pasukan Marmorian tak mau buruanya lepas dengan mudah, mereka dengan sekejap berubah menjadi kabut hitam dan mencoba menangkap raja Eiv, namun tiba tiba tubuh mereka kaku, es mulai merambati kaki, tubuh, dan akhirnya menyelimuti tubuh mereka dan membuat mereka menjadi bongkahan es. “aku bisa saja membunuh kalian atas kesalahan kalian yang telah melanggar perjanjian kita dengan memasuki wilayah Theodor tanpa ijin. Namun aku juga menghormati raja kalian atas kebaikanya menjaga kesakralan pantai ice coaster, maka dengan ini aku mengampuni kalian, dan berikan Kristal ini pada rajamu sebagai salamku padanya” raja Roman cliffpun menendang kelima bongkahan es tadi dan melemparkan sebuah Kristal. Kelima bongkahan es yang didalamnya terdapat pasukan Marmorianpun terpental sangat jauh hingga keluar dari wilayah Theodor.
Raja Roman Cliffpun memberitahu bahwa pasukan Marmorian adalah pasukan yang sangat hebat, mereka bisa menghipnotis orang, hipnotis mereka sangat kuat bahkan bisa membuat pasukan musuh terdiam berhari hari. Belati merekapun sangat beracun, terbuat dari fermentasi empedu salamander yang bisa membunuh musuh dalam hitungan detik,  cukup dengan menggoreskannya saja. Raja Roman Cliffpun menasihati raja Eiv “lihatlah langit, disana ada awan, matahari, bulan, bintang, mereka hidup damai tanpa saling menjajah satu sama lain”. Sejak saat itu raja Eiv sudah menganggap raja Roman cliff sebagai saudara besarnya dan menanggap Theodor sebagai wilayah suci dan berhenti melakukan invasi perluasan wilayah….(bersambung ke S.O.T. chaper 3..)


son of theodor (chapter 1)

SON OF THEODOR (S.O.T. chapter 1)

Dahulu kala, era dimana kekuasaan, kemakmuran, dan kejayaan ditentukan oleh kekuatan. Dan dunia dikuarasi oleh imperium imperium besar yang saling bersaing memperluas wilayahnya. Ada sebuah kerajaan kecil di lereng gunung  Theodor Mountain, yang telah menempati wilayah tersebut turun temurun sejak Nenek moyang mereka dari keturunan Khuzack dan Cliff. Suku Khuzack terkenal dengan kekuatan mereka, badan yang kekar, dan keterampilan dalam berperang. Seorang keturunan Khuzack bahkan mampu mencabut sebatang pohon hingga keakarnya, bertarung dengan seekor beruang, dan menghancurkan batu dengan tangan. Sedangkan suku Cliff  adalah suku vegetarian yang terkenal dengan keterampilan mereka dalam membuat senjata dan memiliki kemampuan khusus dalam  sihir. Mereka bisa membekukan danau, membuat api, berbicara pada binatang dan tumbuhan dan membaca tanda tanda alam. Suku cliff bisa merasakan kapan akan turun hujan, badai, dan musim salju yang panjang. Dulunya suku Khuzack dan cliff saling berperang dan bersaing dalam memperebutkan wilayah Theodor Mountain. Mereka percaya bahwa Theodor Mountain adalah wilayah suci  tempat para dewa membuat senjata perang. Tombak petir  zeus, trisula Poseidon, dan sword of Ares pedang dewa ares dibuat disini. Konon leluhur mereka membantu para dewa dalam mengumpulkan kayu bakar dan bahan bahan pembuatan senjata hingga akhirnya para dewa berbaik hati menganugerahkan sebagian kekuatan mereka kepada leluhur suku Khuzack dan cliff. Akhirnya setelah perselisihan panjang, perjanjian damaipun dibuat dan disepakati untuk membuat pemerintahan, kerajaan itu dinamai Theodor.

         Kerajaan itu dipimpin oleh raja yang baik hati, berwibawa, cerdas dan lugas meski beliau juga terkenal dengan kesederhanaanya dan janggut merah yang panjang. Raja tersebut bernama Roman cliff. Rakyatnya hidup dengan saling bergotong royong, rukun, damai, sangat patuh dan mencintai sang raja. suku Khuzack bertanggungjawab pada bidang pertahanan dan keamanan, sedang suku cliff membidangi sains dan teknologi. Meski Theodor memiliki kemampuan yang luar biasa namun sang Raja tidak pernah menerapkan kebijakan ekspansi perluasan wilayah. Sang Raja menitikberatkan arah kebijakan militernya untuk defensif . Sang Raja sadar betul bahwa melindungi Gunung Theodor Mountain adalah nilai luhur para nenek moyang yang  harus mereka jaga. Namun Theodor menghadapi ancamanya sendiri, mereka memiliki jumlah populasi penduduk dan angka pertembuhan penduduk yang rendah. Rata rata pasangan keluarga di theodor hanya memiliki seorang anak, dan jumlah populasi di theodor hanya berkisar 600 orang. Pernikahan di theodor adalah kebahagiaan bagi seluruh rakyat theodor dan kematian salah seorang adalah duka seluruh rakyat theodor. Itulah alasan kenapa sang raja lebih memilih untuk menghindari peperangan terbuka dengan musuh dan menutup diri dari dunia luar….(bersambung ke S.O.T. chapter 2..)


Jumat, 09 Agustus 2013

llebaran 1434hijriyah...ja'alnallahu wa iyakum minal a'idin wal faizin...